Sabtu, 11 Desember 2010

Betapa Kerasnya Aku untuk Berenang

Kemarin tepatnya tanggal 10 Desember rasanya renang itu seperti mangga muda bagi ibu hamil yang lagi ngidam...
Direncanain dari 3 hari sebelumnya, tiba-tiba adiknya pacarku yang kuajak nggak jadi ikut gara-gara pulang kampuang, kakakku yang mau ikut harus jagain keponakanku yang umurnya 1,5 tahun,baju renang bolong,mendung pula..Awalnya c mw renang di tirta bayu, Dalung..Tapi pengen nyoba di taman segara Madu, Canggu..Akhirnya pukul 16.10 wita aku mulai mencari..
Sebelumnya sempat nanya jalan ke sana ma kakakku yang udah pernah k sana..Bayanginnya c deket, tapi alamaaak jauhnya minta ampun.. :(
Aku menuju arah pantai berawa, nanya orang ternyata salah jalan...
Muter balik, coba ngikutin arah yang dikasi tau, kok lama-lama jalannya semakin kecil y..
Nanya orang lagi ternyata salah jalan & aku menuju arah Dalung, Hadeeh -.-"
Tapi akhirnya nyampe juga, nggak sia-sia aku ke sana tempatnya nggak mengecewakanlah...
Tapi tapi tapi hujan... T.T

Selasa, 07 Desember 2010

You Make My World So Colourful


morning sunshine in our room
now that room is back in tune
autumn start this day with a smile
and laugh at my beautiful love one
who's lying besides me

you so far away in your sleep
who can tell what dream you may dream
you dont know that i was drawing
with my finger on your sweet young face
vague as a meaning words

* you make my world so colorful
i never had it so good
my love i thank you for all the love
you gave to me

like a summer breeze so soft
like a rose you bring me near
and i kiss your lips so sweet
soft like the rain and gentle as
the morning dew in may

though they said that i was wrong
but thank god my will so strong
i got you in the palm of my hand
everyday they tried to put me on
but i laugh at those who tried to hurt our love

Senin, 06 Desember 2010

Konsep Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis dan bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Menurut King, kebutuhan dasar manusia adalah perubahan energi di dalam maupun di luar organisme yang ditujukan melalui respon perilaku terhadap situasi kejadian dan orang. Sedangkan pendapat dari Roy adalah kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas.

Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Potter dan Patricia, 1997). Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Moslow (1970) mengatur kebutuhan dasar manusia menjadi lima tingkatan prioritas, antara lain :

· Kebutuhan fisiologis (Physiologic needs)

Merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hierarki. Kebutuhan tersebut antara lain :

1. Pemenuhan Oksigen dan Pertukaran Gas

Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung dengan oksigen dari waktu untuk bertahan hidup.

2. Kebutuhan Cairan (minuman)

Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan dimasukkan melalui mulut atau secara parental dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit, dan ginjal.

3. Nutrisi (makanan)

Untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, seorang perawat harus mengerti proses pencernaan dan proses metabolik tubuh. Perawat bisa menggunakan beberapa nutrisi tambahan dan teknik untuk memperbaiki defisit nutrisional.

4. Eliminasi

Eliminasi materi sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal, dan pencernaan.

5. Istirahat dan Tidur

Jumlah kebutuhan istirahat bervariasi, bergantung pada kualitas tidur, status kesehatan, pola aktivitas, gaya hidup, dan umur seseorang.

6. Tempat Tinggal

Tidak semua masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak. Terkadang dapat di bawah standard an tidak memberikan perlindungan yang penuh.

7. Keseimbangan Suhu Tubuh

Tubuh hanya berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37 0C (98,6 0F) ± 1 0C. Temperatur tubuh di luar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang permanen seperti kerusakan otak atau kematian.

8. Seksual

Seks dianggap oleh Maslow (1970) seagai kebutuhan dasar fisiologis yang secara umum mengambil prioritas di atas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi dan untuk memenuhinya dipengaruhi oleh umur, latar belakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat kesejahteraan.

· Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs)

Kebutuhan ini dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.

b. Perlindungan psikologis yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman yang baru dan asing.

· Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki (love and belonging needs)

Kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya.

· Kebutuhan harga diri (self-esteem needs)

Kebutuhan ini terkait dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga memerlukan pengakuan dari orang lain.

· Kebutuhan perwujudan diri (need for self actualization)

Kebutuhan perwujudan diri menurut Maslow merupakan kebutuhan dasar tertinggi dalam hierarki berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta mencapai potensi diri sepenuhnya, memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengatasinya dengan cara realistis yang berhubungan dengan situasi hidup.

Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia

Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan dasar yang sama, namun karena adanya perbedaan budaya, kebutuhan tersebut menjadi berbeda. Dalam memenuhi kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Jika gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih keras dan bergera untuk berusaha mendapatkannya.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia, yaitu :

1. Penyakit

Penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan besar dari biasanya.

2. Hubungan Keluarga

Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, dan tidak ada rasa curiga.

3. Konsep Diri

Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan, dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga mudah memenuhi kebutuhan.

4. Tahap Perkembangan

Erikson berpendapat jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta dan rasa memiliki terpenuhi. Sedangkan pendapat dari Maslow yaitu kebutuhan aktualisasi diri yang utuh mempunyai karakteristik sebagai berikut:

· Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang diobservasinya.

· Cepat menyesuaikan diri dengan orang lain.

· Mempunyai persepsi yang tinggi dan tegas.

· Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.

· Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan datang.

· Mengerti seni, musik, politik dan filosofi.

· Rendah hati, mendengar orang lain dengan penuh perhatian.

· Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.

· Berkreatifitas, fleksibel, spontan, berani dan sudi mengakui kesalahan.

· Terbuka ide-ide baru.

· Percaya diri dan menghargai diri.

· Konfliks diri yang rendah, kepribadian yang interaksi.

· Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan kontrol terhadap diri sendiri.

· Kemandirian tinggi, mempunyai hasrat privacy.

· Dapat tampil, tidak mengecilkan diri, objektif dan tidak memihak.

· Bersahabat, menyayangi dan lebih banyak menentukan dilingkungannya.

· Dapat mengambil keputusan apabila ada pertentangan pendapat.

· Berfokus pada masalah (problem centred) tidak berfokus pada pribadi.

· Menerima dunianya apa adanya.

DAFTAR PUSTAKA

Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anonim. 2009. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. (http://bascommetro.blogspot.com/2009/06/konsep-kebutuhan-dasar-manusia.html) [30 November 2009]

Arifiyanto, Dafid. 2008. Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar. (http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/02/konsep-manusia-dan-kebutuhan-dasar.html) [30 November 2009]

Anonim. 2009. Konsep Manusia. (http://nursecerdas.wordpress.com/2009/04/16/konsep-manusia/) [30 November 2009]

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol 1. Jakarta: EGC

Cegah Kanker Otak Sebelum Mengobati

Pernah sakit kepala, mual, dan mudah tersinggung, atau mudah lupa? Hati-hati terkena kanker otak! Tapi belum tentu sakit kepala, mual, mudah tersinggung, serta pelupa langsung kita kira kita terkena penyakit berbahaya mematikan ini, baca dulu yang satu ini!

Otak sang pusat kehidupan memang sangat berguna bagi tubuh kita. Dalam waktu yang bersamaan otak harus menjalankan beribu-ribu aktivitas sekaligus. Seperti bagian-bagian tubuh lain, otak pun bisa terkena tumor ataupun kanker. Bedanya, jika pada bagian tubuh lain tumor jinak kadang tidak mengganggu dan tidak berbahaya, di otak tumor jinak pun bisa sangat mengganggu dan membahayakan nyawa. Kanker ini memang tidak berdiri sendiri, kadang multifaktorial, yaitu banyak penyebabnya. Segala sesuatu yang membuat otak kita mendapat paparan bisa menjadi pencetusnya.

Faktor genetik merupakan faktor instrinsik yang diturunkan melalui garis keturunan, selain itu adanya riwayat benturan di kepala walaupun cidera kepala ringan tetap harus dowaspadai, perubahan jaringan yang terbentur bisa juga menjadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal di otak. Faktor pencetus kanker otak dari luar seperti pola hidup (life style) seperti merokok dan makanan kurang serat, bahan karsiogenik yang didapat dari pemakaian minyak goreng yang berulang-ulang, bahan kimia yang terhirup dan tercampur bahan makanan, dan bisa disebabkan pula oleh radiasi bahan - bahan kimia yang dapat memicu tumbunhnya sel kanker.

Gejala yang dapat ditemukan berupa perubahan mental yang ringan (psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif dan spontanitas, dan mungkin ditemukan ansietas dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan dapat dijumpai pada 2/3 kasus. Selain itu sering ditemukan pada pengidapnya adalah nyeri kepala yang bervariasi dari ringan dan episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya bertambah berat pada malam hari dan pada saat bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial. 30% kasus ada muntah dan umumnya meyertai nyeri kepala. Bangkitan kejang dapat merupakan gejala awal dari tumor otak pada 25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab bangkitan kejang adalah tumor otak. Penurunan penglihatan yang tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, kelemahan anggota gerak secara bertahap, berjalan limbung, gejala layaknya vertigo atau sempoyongan, maka segera lakukan pemeriksaan diri dan dianjurkan melakukan pemeriksaan MRI.

Lebih baih mencegah daripada mengobati. Semboyan itu pun berlaku untuk kanker otak. Untuk mencegahnya jangan biarkan stres berat menyerang terus-menerus, sempatkan waktu beristirahat, dan lakukan refreshing yang dapat mengurangi dan menghilangkan stres. Batasi radiasi langsung yang terlalu berlebihan pada tubuh, lebih baik gunakan hansfree bila menggunakan telepon seluler dalam waktu lama. Terapkan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang, misalnya memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, dan biji-bijian serta membatasi diri mengonsumsi lemak. Kurangi konsumsi makanan yang diasap, dibakar dan diawetkan dengat nitrit, maupun zat-zat kimiawi buatan lainnya.

Jaga life style dengan menghentikan konsumsi alkohol dan rokok. Sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur apalagi kalau mempunyai riwayat keluarga penderita kanker otak. Jangan mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum mendapat resep rujukan dokter. Kesalahan penggunaan obat dapat merangsang perkembangan sel kanker. Olahraga secara teratur dan pada porsi yang cukup. Mulai sekarang biasakan mengaplikasikan gaya hidup sehat dan jangan terbawa arus gaya hidup “menghanyutkan”.

Tugas Perkembangan Anak Hingga Dewasa

Tugas Perkembangan Anak Hingga Dewasa

Havighurst (1961) mengartikan tugas perkembangan adalah merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu sesuai dengan usia atau fase perkembangannya, seperti tugas yang berkaitan dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya.

Tugas Perkembangan Anak

Menurut Havighurts (dalam Gunarsa, 1986) tugas-tugas perkembangan pada anak bersumber pada tiga hal, yaitu kematangan fisik, rangsangan atau tuntutan dari masyarakat dan norma pribadi mengenai aspirasi-aspirasinya. Tugas perkembangan umum pada masa anak-anak adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.

b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.

c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.

d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat.

e. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.

f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai.

h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

i. Mencapai kebebasan pribadi.

Tugas-tugas perkembangan pada usia 0 sampai 6 tahun adalah sebagai berikut :

  1. Belajar berjalan
  2. Belajar memakan makanan padat
  3. Belajar berbicara
  4. Belajar buang air kecil dan buang air besar
  5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
  6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
  7. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam
  8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara / orang lain
  9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk (mengembangkan kata hati).

Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai berikut:

  1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum
  2. Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh
  3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
  4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
  5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
  6. Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari
  7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan nilai
  8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga
  9. Mencapai kebebasan pribadi

Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5
tahun sebagai berikut :

  1. Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
  2. Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
  3. Dapat bercerita sederhana (bahasa bicara dan kecerdasan)
  4. Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)

Tugas-tugas perkembangan anak usia 6-12 tahun adalah :

1. Menggunakan kemampuan fisiknya,

2. Belajar sosial,

3. Mengembangakan kemampuan-kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan menghitung,

4. Memperoleh kebebasan pribadi, bergaul,

5. Mengembangkan konsep-konsep yang dipadukan untuk hidup sehari-hari,

6. Mempersiapkan dirinya sebagai jenis kelamin tertentu,

7. Mengembangkan kata nurani dan moral,

8. Menentukan skala nilai dan mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial atau lembaga (Havighurts dalam Gunarsa, 1986).

Terkait dengan tugas perkembangan anak dilihat dari segi motorik maka didapatkan tugas perkembangan anak usia 1 – 5 tahun yaitu :

Usia 1-2 tahun

Motorik Kasar

Motorik Halus

· merangkak

· berdiri dan berjalan beberapa langkah

· berjalan cepat

· cepat-cepat duduk agar tidak jatuh

· merangkak di tangga

· berdiri di kursi tanpa pegangan

· menarik dan mendorong benda-benda berat

· melempar bola

· mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk

· membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan

· menyusun menara dari balok

· memindahkan air dari gelas ke gelas lain

· belajar memakai kaus kaki sendiri

· menyalakan TV dan bermain remote

· belajar mengupas pisang

Usia 2-3 tahun

Motorik Kasar

Motorik Halus

· melompat-lompat

· berjalan mundur dan jinjit

· menendang bola

· memanjat meja atau tempat tidur

· naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir

· berdiri dengan 1 kaki

· mencoret-coret dengan 1 tangan

· menggambar garis tak beraturan

· memegang pensil

· belajar menggunting

· mengancingkan baju

· memakai baju sendiri

Usia 3-4 tahun

Motorik Kasar

Motorik Halus

· melompat dengan 1 kaki

· berjalan menyusuri papan

· menangkap bola besar

· mengendarai sepeda

· berdiri dengan 1 kaki

· menggambar manusia

· mencuci tangan sendiri

· membentuk benda dari plastisin

· membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi

Usia 4-5 tahun

Motorik Kasar

Motorik Halus

· menuruni tangga dengan cepat

· seimbang saat berjalan mundur

· melompati rintangan

· melempar dan menangkap bola

· melambungkan bola

· menggunting dengan cukup baik

· melipat amplop

· membawa gelas tanpa menumpahkan isinya

· memasukkan benang ke lubang besar

Tugas – Tugas Perkembangan Remaja

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun. William Kay mengemukakan tugas-tugas perkembangan remaja itu sebagai berikut :

· Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.

· Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas.

· Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupin kelompok.

· Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.

· Menerima dirinya sendiri dan memilki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri.

· Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip atau falsafah hidup (Weltanschauung)

· Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

Tugas-tugas Perkembangan Dewasa

Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidup­an psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan me­masuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap harus memperhatikan orang tua yang makin tua. Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan Helms, 1995) mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya :

A. Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup

Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya,asalkan memenuhi persyaratan yang syah (perkawinan resmi)

B. Membina Kehidupan Rumah Tangga

Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001) menyatakan bahwa golongan dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu, sebagian besar dari mereka yang telah me­nyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Mereka akan mempersiapkan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis yang artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua.

Sikap yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga harus dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga. Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua ataupun saudara-saudara.

C. Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga

Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja untuk menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka ber­upaya menekuni karier sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, bila tidak atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang ditemukan meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan tersebut memberi hasil keuangan yang layak (baik), mereka akan bertahan dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai), mereka akan dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi.

Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur dan sejahtera bagi keluarganya. Melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyaratan yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorongan biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.

D. Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab

Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai, dan bahagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti :

· Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri),

· Membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan),

· Menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat,

· Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan sebagainya).

Tugas – tugas Perkembangan Dewasa Tengah

Pada masa dewasa tengah, individu membuat kontribusi yang abadi melalui hubungannya dengan orang lain. Pada umumnya masa dewasa tengah dimulai sekitar awal samapai pertengahan 30an dan berakhir pada 60an (Edelman dan Mandle, 1994) menurut “masa tenang” dan “masa keberhasilan perkembangan” Levinson. Tugas perkembangan dewasa tengah adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki tanggungjawab sosial dan kenegaraan sebagai orang dewasa.
  2. Membimbing anak dan remaja agar menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan berbahagia.
  3. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sebagai orang setengah baya.

Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia

1. Perubahan Fisik

Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.

a. Sistem pernafasan pada lansia.

1. Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga volume udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan cepat dan dangkal.

2. Penurunan aktivitas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk sehingga potensial terjadi penumpukan sekret.

3. Penurunan aktivitas paru ( mengembang & mengempisnya ) sehingga jumlah udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan, kalau pada pernafasan yang tenang kira kira 500 ml.

4. Alveoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ( luas permukaan normal 50m²), Ù menyebabkan terganggunya prose difusi.

5. Penurunan oksigen (O2) Arteri menjadi 75 mmHg menggangu prose oksigenasi dari hemoglobin, sehingga O2 tidak terangkut semua kejaringan.

6. CO2 pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O2 dalam arteri juga menurun yang lama kelamaan menjadi racun pada tubuh sendiri.

7. Kemampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret & corpus alium dari saluran nafas berkurang sehingga potensial terjadinya obstruksi.

Sistem persarafan.

1. Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.

2. Lambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.

3. Mengecilnya syaraf panca indera.

4. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium & perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.

Perubahan panca indera yang terjadi pada lansia.

1. Penglihatan

· Kornea lebih berbentuk skeris.

· Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.

· Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa).

· Meningkatnya ambang pengamatan sinar : daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam cahaya gelap.

· Hilangnya daya akomodasi.

· Menurunnya lapang pandang & berkurangnya luas pandang.

· Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada skala.

2. Pendengaran.

· Presbiakusis (gangguan pada pendengaran) :

Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 50 % terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.

· Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.

· Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena meningkatnya kreatin.

3. Pengecap dan penghidu.

  • Menurunnya kemampuan pengecap.
  • Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera makan berkurang.

4. Peraba.

  • Kemunduran dalam merasakan sakit.
  • Kemunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.

b. Perubahan cardiovaskuler pada usia lanjut.

  1. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.
  2. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % pertahun sesudah berumur 20 tahun. Hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
  3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah.

Kurangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur keduduk ( duduk ke berdiri ) bisa menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmHg ( mengakibatkan pusing mendadak ).

  1. Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer (normal ± 170/95 mmHg ).

c. Sistem genito urinaria.

  1. Ginjal, Mengecil dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, penyaringan diglomerulo menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ( biasanya + 1 ) ; BUN meningkat sampai 21 mg % ; nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.
  2. Vesika urinaria / kandung kemih, Otot otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekwensi BAK meningkat, vesika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga meningkatnya retensi urin.
  3. Pembesaran prostat ± 75 % dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.
  4. Atropi vulva.
  5. Vagina, Selaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih alkali terhadap perubahan warna.
  6. Daya seksual, Frekwensi sexsual intercouse cendrung menurun tapi kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.

d. Sistem endokrin / metabolik pada lansia.

  1. Produksi hampir semua hormon menurun.
  2. Fungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
  3. Pituitary, Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.
  4. Menurunnya aktivitas tiriod Ù BMR turun dan menurunnya daya pertukaran zat.
  5. Menurunnya produksi aldosteron.
  6. Menurunnya sekresi hormon bonads : progesteron, estrogen, testosteron.
  7. Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa (stess).

e. Perubahan sistem pencernaan pada usia lanjut.

  1. Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk.
  2. Indera pengecap menurun, Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis, asin, asam & pahit.
  3. Esofagus melebar.
  4. Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun ), asam lambung menurun, waktu mengosongkan menurun.
  5. Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi.
  6. Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi terganggu ).
  7. Liver ( hati ), Makin mengecil & menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah.

f. Sistem muskuloskeletal.

1) Tulang kehilangan densikusnya Ù rapuh.

2) resiko terjadi fraktur.

3) kyphosis.

4) persendian besar & menjadi kaku.

5) pada wanita lansia lebih besar daripada resiko fraktur.

6) Pinggang, lutut & jari pergelangan tangan terbatas.

7) Pada diskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek ( tinggi badan berkurang ).

a. Gerakan volunter : gerakan berlawanan.

b. Gerakan reflektonik :Gerakan diluar kemauan sebagai reaksi terhadap rangsangan pada lobus.

c. Gerakan involunter : Gerakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi terhadap suatu perangsangan terhadap lobus

d. Gerakan sekutu : Gerakan otot lurik yang ikut bangkit untuk menjamin efektifitas dan ketangkasan otot volunter.

g. Perubahan sistem kulit & karingan ikat.

  1. Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
  2. Kulit kering & kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adipose
  3. Kelenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
  4. Kulit pucat dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
  5. Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan luka luka kurang baik.
  6. Kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
  7. Pertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warna rambut kelabu.
  8. Pada wanita > 60 tahun rambut wajah meningkat kadang kadang menurun.
  9. Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun.
  10. Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak rendahnya akitfitas otot.

h. Perubahan sistem reproduksi dan kegiatan sexual.

  1. Perubahan sistem reproduksi.

a) selaput lendir vagina menurun/kering.

b) menciutnya ovarium dan uterus.

c) atropi payudara.

d) testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan secara berangsur berangsur.

e) dorongan seks menetap sampai usia diatas 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik.

  1. Kegiatan seksual.

Seksualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi. Setiap orang mempunyai kebutuhan seksual, disini kita bisa membedakan dalam tiga sisi yaitu:

1) Fisik : Secara jasmani sikap seksual akan berfungsi secara biologis melalui organ kelamin yang berhubungan dengan proses reproduksi,

2) Rohani : Secara rohani untuk tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan untuk kebutuhan kepuasan seksualitas melalui pola pola yang baku seperti binatang

3) Sosial : Secara sosial untuk kedekatan dengan suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat yang paling diharapkan dalam menjalani seksualitas.

Seksualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari caranya, yaitu dengan cara yang lain dari sebelumnya, membuat pihak lain mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. Juga sebagai pihak yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, masih banyak cara lain untuk dapat bermesraan dengan pasangan anda. Pernyataan pernyataan lain yang menyatakan rasa tertarik dan cinta lebih banyak mengambil alih fungsi hubungan seksualitas dalam pengalaman seks.

2. Perubahan-perubahan mental/ psikologis

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :

a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.

b. Kesehatan umum

c. Tingkat pendidikan

d. Keturunan (herediter)

e. Lingkungan

f. Gangguan saraf panca indra, timbul kebutaan dan ketulian

g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan jabatan

h. Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili

i. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri dan perubahan konsep diri

Perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuan mungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit-penyakit.

Kenangan (memory)

  • Kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu, mencakup beberapa perubahan,
  • Kenangan jangka pendek atau seketika (0-10 menit), kenangan buruk.

Intelegentia Quation

· Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal,

· Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan psikomotor terjadi perubahan pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktro waktu.

Pengaruh proses penuaan pada fungsi psikososial :

  1. Perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi, kemunduran orientasi, penglihatan, pendengaran mengakibatkan kurangnya percaya diri pada fungsi mereka.
  2. Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.
  3. Gangguan halusinasi.
  4. Lebih mengambil jarak dalam berinteraksi.
  5. Fungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan gambaran diri.

3. Perubahan Spiritual

Agama atau kepercayaan makin terintegarsi dalam kehidupannya (Maslow, 1970). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam berpikir dan bertindak dalam sehari-hari. (Murray dan Zentner,1970)

Daftar Pustaka

Firdaus. 2008. Perubahan–Perubahan yang Terjadi pada Lansia. (http://creasoft.wordpress.com/2008/05/05/perubahan-perubahan-yang-terjadi-pada-lansia/) [07 Desember 2009]

Anonim. 2009. Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah. (http://www.pdf-search-engine.com/PERKEMBANGAN%20ANAK%20USIA%20PRA%20SEKOLAH%20A.%20Pengertian%20Perkembangan-html-forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/perkembangan-anak-usia-pra-sekolah.html) [07 Desember 2009]

Hurluck, E. , 1990. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Bawean, Tutut. 2009. Tugas-Tugas Perkembangan Anak. (http://tutut-bawean.blogspot.com/2009/05/tugas-tugas-perkembangan-anak.html) [07 Desember 2009]

Anonim. 2008. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja. (http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/tugas-tugas-perkembangan-remaja.html) [07 Desember 2009]

Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol 1. Jakarta: EGC